Kesehatan

UNUD Perkenalkan Prodi Bedah Saraf

Unud Perkenalkan Prodi Bedah Saraf

Denpasar, 23/11 (Atnews) - Program Studi Bedah Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (FK UNUD) berupaya meningkatkan kualitas dan kompetensi rekan sejawat spesialis bedah saraf dan dokter umum sesuai dengan salah satu visi Presiden RI yakni pembangunan sumber daya manusia guna mencetak manusia Indonesia yang unggul ke depan. 
Dekan FK UNUD yang pada kesempatan ini diwakili oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Dr. dr. I Made Sudarmaja, M.Kes mengatakan hal itu pada pembukaan Simposium Bedah Saraf dalam rangka Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB) I Prodi Bedah Saraf FK UNUD/RSUP Sanglah, di Hotel San Quest, Denpasar. (22/11)
Kegiatan ini bertemakan "Current Update of Neurosurgery in Primary Health Service" dengan menghadirkan seluruh dokter spesialis bedah saraf di Bali sebagai narasumber yakni Prof, Dr. dr. Sri Maliawan, Sp.BS (K), Prof.Dr.dr. Tjokorda Gde Bagus Mahadewa, Sp.BS (K) dengan materi Chiari Malformasi Tipe I, Dr. dr. I Wayan Niryana, Sp.BS (K) dengan materi Geriatric Cases In Neurosurgery, dr. David Prakasa Sp.BS dengan materi Congenital Anomaly, dr. Wahyudana, Sp.BS dengan materi Entrapment Neuropathy, dr. Putra Wirawan,Sp.BS dengan materi Head Injury, dr. Adi Wismayasa Sp.BS dengan materi Stroke Hemorrhagic, Dr. dr. Nyoman Golden, Sp.BS (K) dengan materi Chronic Headache, dr. Gde Budhi Setiawan , Sp.BS dengan materi Diagnostic tool in Surgery, dan dr. Wisnu Wardhana, Sp. BS dengan materi Trigeminal Neuralgia. 
Ketua penyelenggara yang juga sekretaris Perhimpunan Spesialis Bedah Saraf Indonesia (PERSEBSI) Cabang Bali, Dr. dr. I Wayan Niryana, Sp.BS (K) melaporkan sebanyak 100 orang ikut berpartisipasi dalam simposium ini. Kegiatan ini merupakan salah satu ajang untuk memperkenalkan prodi bedah saraf yang baru saja berdiri tepatnya pada 11 oktober 2018 lalu.
Kepala Prodi Bedah Saraf yang juga ketua PERSEBSI Cabang Bali, Prof, Dr. dr. Sri Maliawan, Sp.BS (K) mengatakan Prodi Bedah Saraf di Indonesia hanya berada di Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Denpasar, dan Makasar. Beliau berharap Bali mampu mengisi formasi wilayah Indonesia bagian timur untuk pemerataan pelayanan bedah saraf di tempat terpencil nantinya. (Mum/02)
.
Baca Juga :
Get in Touch